Ingat Pilgub DKI : Menurut Survey Ahok Menang, Faktanya Anies Menang Telak 57,96%
Islamedia - Ada kejadian menarik saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017, sejumlah lembaga Survey menyebutkan elektabilitas pasangan Ahok Djarot daiatas Anies Sandi.
Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei menjelang pencoblosan Pilgub DKI Jakarta. Hasilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memperoleh elektabilitas 47,3 persen. Disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 44,8 persen.
Survei dilakukan pada 7-12 April 2017 menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden dalam survei sebanyak 782 orang, yang tersebar di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.
Namun fakta yang terjadi Pilgub DKI Jakarta yang dilakukan pada 19 April 2019 dimenangkan oleh pasangan Anies Sandi.
Hasil pleno KPU DKI Jakarta menyebutkan bahwa Anies-Sandi menang telak sebesar 57,96% sedangkan Ahok-Djarot hanya mendapatkan 42,04%.
"Kami garis bawahi, perolehan suara paslon nomor 2 memperoleh jumlah suara sebanyak 2.350.366. Sedangkan paslon nomor 3 memperoleh suara 3.240.987," kata Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno di Hotel Hotel Aryaduta, Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Gambir, Jakarta Pusat, seperti dilansir detik.com, Sabtu (29/4/2017) malam.
Dari hasil tersebut persentase raihan suara untuk Ahok-Djarot memperoleh suara dukungan sebesar 42,04 persen. Sementara Anies-Sandi mendapatkan suara sebesar 57,96 persen.
Sumarno merinci, pada putaran kedua ini surat suara yang sah pada semua paslon ada sebanyak 5.591.353. Sementara surat suara yang tidak sah ada sebanyak 58.705. Sehingga total suara sah dan tak sah ada sebanyak 5.649.428.
KPU DKI menyampaikan total pemilih di Pilgub DKi adalah 7.218.280. Sedangkan yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 5.532.436 suara, dan jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tambahan sebanyak 111.286.
"Demikian pembacaan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Provinsi DKI dinyatakan disahkan. Setelahnya, kita tanda tangani," ujar Sumarno.
[islamedia].
Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei menjelang pencoblosan Pilgub DKI Jakarta. Hasilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memperoleh elektabilitas 47,3 persen. Disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 44,8 persen.
Survei dilakukan pada 7-12 April 2017 menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden dalam survei sebanyak 782 orang, yang tersebar di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.
Namun fakta yang terjadi Pilgub DKI Jakarta yang dilakukan pada 19 April 2019 dimenangkan oleh pasangan Anies Sandi.
Hasil pleno KPU DKI Jakarta menyebutkan bahwa Anies-Sandi menang telak sebesar 57,96% sedangkan Ahok-Djarot hanya mendapatkan 42,04%.
"Kami garis bawahi, perolehan suara paslon nomor 2 memperoleh jumlah suara sebanyak 2.350.366. Sedangkan paslon nomor 3 memperoleh suara 3.240.987," kata Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno di Hotel Hotel Aryaduta, Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Gambir, Jakarta Pusat, seperti dilansir detik.com, Sabtu (29/4/2017) malam.
Dari hasil tersebut persentase raihan suara untuk Ahok-Djarot memperoleh suara dukungan sebesar 42,04 persen. Sementara Anies-Sandi mendapatkan suara sebesar 57,96 persen.
Sumarno merinci, pada putaran kedua ini surat suara yang sah pada semua paslon ada sebanyak 5.591.353. Sementara surat suara yang tidak sah ada sebanyak 58.705. Sehingga total suara sah dan tak sah ada sebanyak 5.649.428.
KPU DKI menyampaikan total pemilih di Pilgub DKi adalah 7.218.280. Sedangkan yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 5.532.436 suara, dan jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tambahan sebanyak 111.286.
"Demikian pembacaan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Provinsi DKI dinyatakan disahkan. Setelahnya, kita tanda tangani," ujar Sumarno.
[islamedia].
Post Comment
Tidak ada komentar