Di Debat Kelima, Prabowo - Sandi Akan Sampaikan Kondisi Ekonomi Indonesia Saat Ini
Jum'at, 12 April 2019
Faktakini.com, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, bakal menjadikan debat kelima yang berlangsung Sabtu besok, 13 April 2019, sebagai kesempatan terakhir untuk kian memantapkan pilihan masyarakat.
Dalam debat yang mengusung tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta perdagangan dan industri itu, Sandi akan membacakan isu-isu penting terkait perekonomian Indonesia.
"Pada debat terakhir besok, kami akan sampaikan referendum ekonomi. Kami akan bacakan isu-isu terkait perekonomian Indonesia saat ini," kata Sandi, di Palembang, Jum'at 12 April 2019.
Menurut Sandi, beberapa hal penting yang perlu disampaikan yaitu terkait pertumbuhan ekonomi yang belum mencapai target. Dimana saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia baru mencapai lima persen, padahal target pemerintah ada di angka tujuh persen.
"Ini yang membuat kita trenyuh. Empat tahun lalu pemerintah menargetkan pertumbuhan mencapai tujuh persen, tapi realisasinya hanya lima persen," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Sementara di bawah pemerintahan Prabowo-Sandi, jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, dia menegaskan sudah akan membuat perubahan hanya dalam tempo dua tahun.
Untuk dua tahun pertama, Prabowo-Sandi akan fokus pada revitalisasi di beberapa sektor, di antaranya meliputi pertanian dan energi. Perlunya revitalisasi di sektor ini, kata Sandi, karena Indonesia menginginkan swasembada pangan dan energi.
Sektor yang tak kalah penting untuk direvitalisasi ialah sektor manufaktur. "Mengapa penting? Karena pemerintah saat ini membangun infrastruktur, tapi lupa dalam bangun sektor industri manufakturnya. Inilah yang ingin kita benahi," jelasnya.
Dan sektor yang juga sangat dibutuhkan yaitu perumahan. Bagi Sandi sektor itu merupakan multiplayer efect yabg dalam menciptakan lapangan kerja akan lebih konkrit, dan lebih bisa dirasakan masyarakat.
"Kami akan targetkan 15 juta lapangan kerja baru. Kami juga targetkan pemotongan biaya bahan pokok lebih murah, listrik lebih murah, potongan biaya hingga 20 persen. Sehingga setiap keluarga bisa menabung Rp18 juta per tahun jika diakumulasi bisa lebih hemat Rp50 per hari," ungkap Sandi.
Sumber: Viva
Faktakini.com, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, bakal menjadikan debat kelima yang berlangsung Sabtu besok, 13 April 2019, sebagai kesempatan terakhir untuk kian memantapkan pilihan masyarakat.
Dalam debat yang mengusung tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta perdagangan dan industri itu, Sandi akan membacakan isu-isu penting terkait perekonomian Indonesia.
"Pada debat terakhir besok, kami akan sampaikan referendum ekonomi. Kami akan bacakan isu-isu terkait perekonomian Indonesia saat ini," kata Sandi, di Palembang, Jum'at 12 April 2019.
Menurut Sandi, beberapa hal penting yang perlu disampaikan yaitu terkait pertumbuhan ekonomi yang belum mencapai target. Dimana saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia baru mencapai lima persen, padahal target pemerintah ada di angka tujuh persen.
"Ini yang membuat kita trenyuh. Empat tahun lalu pemerintah menargetkan pertumbuhan mencapai tujuh persen, tapi realisasinya hanya lima persen," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Sementara di bawah pemerintahan Prabowo-Sandi, jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, dia menegaskan sudah akan membuat perubahan hanya dalam tempo dua tahun.
Untuk dua tahun pertama, Prabowo-Sandi akan fokus pada revitalisasi di beberapa sektor, di antaranya meliputi pertanian dan energi. Perlunya revitalisasi di sektor ini, kata Sandi, karena Indonesia menginginkan swasembada pangan dan energi.
Sektor yang tak kalah penting untuk direvitalisasi ialah sektor manufaktur. "Mengapa penting? Karena pemerintah saat ini membangun infrastruktur, tapi lupa dalam bangun sektor industri manufakturnya. Inilah yang ingin kita benahi," jelasnya.
Dan sektor yang juga sangat dibutuhkan yaitu perumahan. Bagi Sandi sektor itu merupakan multiplayer efect yabg dalam menciptakan lapangan kerja akan lebih konkrit, dan lebih bisa dirasakan masyarakat.
"Kami akan targetkan 15 juta lapangan kerja baru. Kami juga targetkan pemotongan biaya bahan pokok lebih murah, listrik lebih murah, potongan biaya hingga 20 persen. Sehingga setiap keluarga bisa menabung Rp18 juta per tahun jika diakumulasi bisa lebih hemat Rp50 per hari," ungkap Sandi.
Sumber: Viva
Tidak ada komentar