Breaking News

Berbahagialah Kaum 02, Aksimu Sering Diduplikasi





Entah disadari atau tidak selalu ada aksi atau tindakan tandingan pasca peristiwa Aksi Bela Islam 212.

Setelah aksi yang dirindukan itu, muncullah aksi duplikasi 2 hari setelahnya bertema kebhinekaan yang malu-malu kalau disebut aksi 412.

Memasuki tahun politik pemilihan umum, duplikasi tampaknya makin menjadi. Seperti istilah "Putihkan" mendadak dipakai oleh kubu petahana dalam arahan kampanye termasuk di GBK kemarin di tanggal 13. Padahal istilah itu sering dipakai seperti "Aksi 212 Siap Putihkan Monas" atau "PKS Putihkan GBK" di kampanye sebelumnya.

Pasca Kampanye Akbar 02 yang dimulai dengan tahajud berjamaah, ada duplikasi setelahnya. Ah tentu saja bukan subuh berjamaah atau tahajud berjamaah. Mereka tak melakukan itu karena mulainya siang hari. Kalau Dhuhur berjamaah mungkin saja ada, hanya saja tak ada lampu sorot kamera. Sebab itu bukan waktu Magrib bersama cucu.

Duplikasi yang saya maksud pasca itu adalah komunitas yang lucu-lucu dan menggemaskan itu. Ditandai dengan "Komunitas Bubur Diaduk" dan "Komunitas Bubur tak Diaduk". Pendukung 02 tentu ketawa-ketiwi sendiri dan makin menyadari merayakan demokrasi bisa seseru komunitas "halusin nasi". Eh komunitas macam itu rupanya diduplikasi oleh Toko Sebelah. Silakan cek tokonya.

Kampanye kubu 02 melalui partai pendukung seperti PKS, aksi flash mobnya juga diikuti oleh kubu seberang. Sayangnya kubu sebelah hanya mampu berdiri sebentar karena matahari tak ramah dengan kulit mulus mereka.

Pasca aksi kampanye 01 di GBK yang sebenarnya lebih mirip farewell party itu, duplikasi juga terjadi. Seperti yang dilakukan oleh sutradara film HB dan Menteri DESA. Duplikasinya berupa selebrasi kebahagiaan dengan mengunggah foto kerumunan orang yang membludak dan meluber berpakaian putih. Belakangan diketahui foto-foto itu adalah aksi 212 dan kampanye kubu 02 di GBK. Duh jangan sebar hoaks atuh Kang!

UAS, UAH dan Aa Gym akhirnya mendeklarasikan dukungan ke capres cawapres Prabowo Sandi. Membuat kubu 02 makin hakulyakin terhadap pilihannya. Rupanya aksi seperti itu juga diduplikasi oleh  kubu lawan yang dilakukan oleh Ustaz Duplikat Abu-Abu.

Jujur, kawan. Mereka sebenarnya ingin seperti kamu yang kompak dalam kebaikan. Yang apa-apa dari kantong sendiri. Bahkan ikhlas berbagi barang bawaan, yang sensitif jika ulamanya dizalimi. Yang militan sedikit mulutan.

Artinya, pesan-pesan kebaikan atau dakwah kamu pelan-pelan sampai kok. Tapi jangan ge er, siapa tahu kegeeran kalian nanti juga diduplikasi.

*@paramuda*

Tidak ada komentar