Breaking News

Balasan Menohok Tifatul Sembiring Soal Nyinyiran Salat Subuh Pria Campur Wanita di GBK


Garda Keadilan - Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring membalas nyinyiran warganet terkait salat Subuh berjamaah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Tifatul mengaku senang karena warganet dari kubu 01 sudah memiliki kemajuan berpikir hingga mau berdiskusi soal shaf laki-laki dan perempuan dalam salat berjamaah.

�Ane demen ini �netijen jaman naw�, mau rempong diskusi shaf laki2 dan perempuan. Berarti ade kemajuan, ye nggak ncang ncing nyak babe,� cuit Tifatul Sembiring, Senin (8/4).

Tifatul lantas mengungkit syukuran kemenangan capres di Monas pada tahun 2014. Saat itu, jangankan suara azan, salat dan takbir saja tidak terdengar.

�Taon 2014 ade syukuran capres di Monas, Maghrib lewat, Isya lewat, jangankan suara azan, sholat, takbir aje gak kedengeran. Ente pade diem aje,� kata Tifatul.

Jemaah salat subuh dengan saf bercampur saat kampanye Prabowo Subianto di GBK, Minggu (7/4/2019). ft/twitter
Wanita dan pria bercampur saat salat Subuh di GBK

Cuitan Tifatul dikomentari sejumlah warganet, tak terkecuali Ketua Umum Teman Jokowi, Andre Opa Sumual.

Melalui akun Twitter pribadinya, @andreOPA menyebut Tifatul telah menyebarkan hoax.

�?Makin tua makin doyan aja bikin hoax si Om. Kyk yg hadir di acara Monas aja. Ane yg bikin acara tau banget setiap jam sholat acara break kasi kesempatan org2 sholat,� kata Andre yang meretweet cuitan Tifatul.

Andre lantas menyarankan Tifatul untuk segera minta maaf agar kelak tidak susah ketika dijemput ajal.

�Gak takut ente bikin hoax, kalo gak dimaafin org2 matinya susah lo. Minta maaf Om,� kata Andre.

Tifatul menanggapi pernyataan Andre. Ia meminta Andre untuk menonton kembali video syukuran capres 2014 di Monas agar tidak asal asbun (asal bunyi) hoaks.

�Ente buka lagi itu video syukuran capres. Jangan asbun hoak haok2. Massa kumpul dari sore hari, masuk maghrib mereka masih nunggu, masuk Isya masih nunggu. Sholat di mana? Sambil joget2?,� kata Tifatul, Selasa (9/4).

�Diskusi kemarin kan mengkritik orang azan n shaf sholat Subuh di GBK. Dulu yg di monas diam,� tandas Tifatul.

Syukuran capres 2014 di Monas
Syukuran capres 2014 di Monas. (Kompas)

Sebagaimana diketahui, kampanye akbar Prabowo Subianto di Stadion GBK ramai dibahas di media sosial. Salah satunya soal salat subuh berjamaah, dimana saf perempuan bercampur dengan saf laki-laki.

Kiau NU yang juga seorang dosen, Prof Nadirsyah Hosen ikut mengomentari hal tersebut.

Ra�is Syuriah, pengurus cabang istimewa NU di Australia dan Selandia Baru itu mengatakan bahwa sesuai mazhab Hanafi, shalat bercampur saf laki-laki dan perempuan tidak sah.

�Mazhab Hanafi mengatakan shalat bercampur shaf lelaki dan perempuan ini batal shalatnya. Jumhur ulama mengatakan tidak batal. Jadi gak usah kita persoalkan lah,� jelas Nadirsyah menjawab pertanyaan salah satu netizen. [pojoksatu.id]

Tidak ada komentar