5 Tokoh Populer Mendadak Masuk Tim Inti Prabowo Subianto
Satuindo.com ~ Capres Prabowo Subianto melakukan pidato kebangsaan di Surabaya, Jumat (12/4) lalu. Dalam pidatonya, Prabowo juga memperkenalkan puluhan tokoh yang akan membantunya dalam pemerintahan jika terpilih menjadi presiden.
Dari sekian banyak tokoh yang hadir, ada sejumlah nama tokoh populer ikut bergabung dalam tim inti Prabowo Subianto menjelang Pemilu 2019. Siapa saja mereka, berikut profilnya:
1. Gatot Nurmantyo
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo hadir dalam acara pidato kebangsaan Prabowo di Surabaya. Bahkan kedatangannya disambut hangat Prabowo. Setelah pensiun dari militer, Gatot jarang muncul di publik. Menjelang pencoblosan, Gatot memilih bergabung dalam kubu Prabowo.
Nama Gatot sempat jadi perbincangan menjelang pencalonan presiden beberapa bulan lalu. Bahkan sempat digadang-gadang sebagai capres dan cawapres.
Diketahui Gatot adalah lulusan Akademi Militer tahun 1982, dan berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad. Gatot pernah menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat), Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya dan Gubernur Akademi Militer. Di bidang lainnya, Gatot juga menjabat sebagai Ketua Umum PB FORKI periode tahun 2014 hingga 2018.
Kemudian pada 25 Juli 2014, Gatot ditunjuk sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menggantikan Jenderal TNI Budiman. Dan pada bulan Juni 2015, ia diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI, menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna baktinya.
2. Sjafrie Sjamsoeddin
Nama Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin juga masuk dalam tim inti kubu Capres Prabowo Subianto. Dalam kampanye akbar Prabowo di Jakarta akhir pekan lalu, Sjafrie juga hadir. Bahkan kehadirannya diabadikan dalam video kemudian diunggah di media sosial.
Saat masih aktif di militer, nama Sjafrie mulai populer saat menjadi pasukan pengaman presiden (Paspampres) era Presiden Soeharto. Saat itu, Sjafrie berhadapan dengan Paspampres Israel yang ingin bertemu Soeharto. Namun cara paspamres itu tidak memenuhi peraturan. Akhirnya mereka terlibat adu fisik dan hampir saling bunuh.
Tak hanya itu saja, Sjafrie juga berpengalaman di bidang pertahanan negara. Pengalaman dalam pemerintahan, ia pernah menjadi Wakil Menteri Pertahanan Indonesia pada 6 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014.
3. Said Didu
Tokoh lainnya adalah Said Didu. Said dinilai berpengalaman dalam bidang pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Kementerian BUMN tahun (2005-2010), Dewan Pengawas BLU Rumah Sakit RSCM (2007-2011), Komisaris Utama PTPN IV (Persero) (2006 sampai Sekarang), Komisaris Utama PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) (2008-2011).
Ia juga pernah menjabat sebagai Anggota MPR-RI periode 1997-1999, Komisaris Utama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, dan Direktur Teknologi Agroindustri, BPPT.
4. Rocky Gerung
Saat Prabowo memperkenalkan nama Rocky Gerung, peserta yang hadir dalam pidato kebangsaan itu langsung ramai. Sebagian peserta langsung mengelu-elukan sosok Rocky Gerung. Rocky yang baru tiba langsung naik ke atas panggung dan bersalaman dengan Prabowo.
Bergabungnya Rocky menjadi sorotan. Sebab selama ini Rocky dikenal sebagai pengamat dan tidak masuk dalam timses kubu Prabowo.
Perlu diketahui, Rocky mulai berkuliah di Universitas Indonesia pada tahun 1979 di jurusan ilmu politik. Kemudian ia pindah ke jurusan ilmu filsafat dan lulus pada tahun 1986.
Setelah lulus, Rocky memutuskan untuk mengajar di departemen ilmu filsafat, yang kini tergabung di dalam Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, sebagai dosen tidak tetap hingga awal tahun 2015. Ia berhenti mengajar disebabkan keluarnya UU No. 14 tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen harus minimal bergelar magister, sedangkan Rocky hanya menyandang gelar sarjana.
5. Dahlan Iskan
Yang paling mengejutkan adalah bergabungnya Dahlan Iskan. Sebab pada Pilres 2014, Dahlan Iskan sebagai pendukung Jokowi. Bahkan waktu itu Dahlan deklarasi mendukung Jokowi di Bogor.
Pada Pilpres 2019, Dahlan di menit-menit terkhir memilih merapat ke Prabowo. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dahlan pernah menjabat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara periode 2011 - 2014. Sebelum itu juga Dahlan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009.
Resource : merdeka.com
Tidak ada komentar