Dinilai Bernuansa Politik, Safari Dakwah TGB di UIN Suska Riau Sepi Pengunjung
Beritaislam - Safari dakwah yang dihadiri oleh DR TGH M Zainul Majdi LC MA atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, Rabu (20/3/2019) siang, sepi.
Terlihat beberapa sudut Masjid Al-Jami'ah UIN Suska yang masih kosong meski acara sudah berlangsung selama satu jam lebih.
Rektor UIN Suska Riau, Akhmad Mujahidin sendiri dalam kata sambutannya memang mengakui, safari dakwah ini sepi karena mahasiswa sedang mengikuti aktivitas belajar mengajar.
"Semoga semakin banyak yang datang, karena sekarang mahasiswa memang masih ada kegiatan belajar mengajar," jelasnya.
Sementara itu, TGB mengisi safari dakwah Riau dengan tema Islam Rahmatan Lil'Alamin Dalam Perspektif Tafsir Al-Quran yang dimulai pukul 09.30 WIB.
Safari Dakwah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau ini dihadiri Gubernur Riau Syamsuar dan Rektor UIN Suska Riau, Prof Akhmad Mujahidin serta dosen, karyawan, maupun mahasiswa UIN Suska Riau.
Juru Bicara Badan Pemenangan (BPN) Prabowo-Sandi, Mifta Sabri menilai, kedatangan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu bernuansa politik. Meskipun agendanya memberikan ceramah agama.
"Publik sudah cerdas. Pak Guru Bajang sekarang sedang menjadi Juru Kampanye Nasional Pak Petahana. Kalau pakai kaidah ushul fiqih, ini agak subhat hukumnya Pak Guru Bajang datang ke Riau sekarang. Safari politik berbalut dakwah lebih tepatnya," kata Mifta.
Sementara itu, beredar surat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang mengintruksikan bahwa para pejabat eselon III dan IV di Kota Pekanbaru untuk dapat hadir dalam acara safari dakwah TGB di Ballroom Menara Dang Merdu.
Dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Ahmad Hijazi tersebut, masing-masing OPD Pemprov Riau untuk menyiapkan absensi. Itu harus ditandatangani sesuai nama dan tempat tugas. Selanjutnya, absensi diserahkan ke BKD Riau.
Terkait surat edaran tersebut, Mifta menyebut bahwa hal itu sah-sah saja. "Boleh saja menurut saya. Nggak ada yang jadi masalah. Masalah muncul karena menggunakan fasilitas negara. Tapi ya selamat datang tetap kami sampaikan kepada sahabat baik saya, Pak Zainul Majdi. Nanti selesai ceramah saya traktir ikan patin. Sayang, saya ada tugas lain. Kalau nggak, saya pasti hadir dengerkan ceramah Pak Zainul," ulas Mifta. [gr/jp]
[news.beritaislam.org]
Tidak ada komentar