Debat Pilpres Jilid 3, Ma'ruf Amin Disarankan Lepas 'Jaket Ulama'
GELORA.CO - Pengamat politik Hendri Satrio menyarankan calon wakil presiden Ma�ruf Amin melepaskan �jaket ulama� atau identitas status sosialnya saat menjalani debat kandidat pada 17 Maret nanti. Dengan begitu, debat Pilpres 2019 putaran ketiga bisa berlangsung secara adil.
�Kalau debat mau seru, Ma�ruf harus lepas �jaket ulama�. Itu fair. Kalau pertandingannya antara ulama dan orang biasa, maka akan sulit didebat (ulamanya),� kata dia dalam diskusi Ngopi Bareng bertajuk Siapa Berani Mendebat Ulama? di Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Menurut dia, jika �jaket ulama� Ma�ruf itu tidak dilepas, rival debatnya yaitu cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno berpotensi segan mendebat Ma�ruf saat membahas isu-isu yang memang seharusnya layak dipertentangkan. �Apa yang dilakukan Sandi saat Ma�ruf nanti bilang soal pendidikan, Sandi bisa hanya bilang �sendiko dawuh�,� kata Hendri.
Pendiri KedaiKOPI itu mengatakan, dengan penonjolan identitas ulama oleh Ma�ruf, di sisi lain dapat berbenturan dengan norma sosial di Indonesia. �Saat Ma�ruf masih pakai �jaket ulama�, setahu saya ulama tidak boleh didebat. Kalau tidak suka, umumnya diam saja. Sandi bisa serbasalah,� ujarnya.
Sebaliknya, ketika Ma�ruf melepas status keulamaannya saat berada di atas panggung, itu akan membuat debat berjalan adil. �Hadapi debat sebagai sama-sama politisi. Ibarat duel silat, keduanya sama-sama pakai tangan kosong,� kata dia.
Debat ketiga Pilpres 2019 akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta, 17 Maret ini. Debat yang hanya diikuti oleh cawapres dari masing-masing kubu itu akan membahas tentang isu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan sosial budaya. [IN]
Post Comment
Tidak ada komentar