Cawapres Ma'ruf dan Bisik-Bisik Busana Putih: "Jokowi Tak Terpilih, NU Jadi Fosil"
Di media sosial viral video yang menggambarkan ratusan orang dengan busana seperti ulama dan kiai berkumpul duduk lesehan di sebuah ruangan semacam ruang tamu. Duduk di kursi, sosok cawapres Kiai Ma'ruf Amin duduk bersama beberapa kiai. Di tengah kumpulan, berdiri seorang kiai berpidato. Suasana seperti acara internal.
Sosok yang berpidato disebut-sebut adalah Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH. Anwar Iskandar. Di dalam video juga terlihat Ketua Tanfidziyah NU Jatim, Marzuki Mustamar. Mereka mendengarkan orasi yang disampaikan Anwar Iskandar.
Kiai Anwar berorasi dan terdengar berapi-api. Orasinya berisi arahan memenangkan Jokowi-Ma'ruf. "Mereka ini akan membuat suatu kekuatan, yang apabila terjadi akan menjadikan Islam mainstream, seperti NU ini, seperti pesantren ini, hanya akan menjadi fosil di masa depan," katanya dalam video.
"Jangan berpikir masih ada tahlil, jangan berpikir masih ada zikir di Istana, jangan berpikir masih ada santri, apabila sampai Kiai Ma'ruf ini kalah. Naudzu billaahi min dzaalik. Panjenengan semuanya masih mau hari santri? Masih ingin zikir berkumandang di Istana? Masih ingin marwah Nahdlatul Ulama dan ahlussunnah wal jamaah berkembang di Indonesia?" tanya Kiai Anwar.
"Masih!" jawab hadirin.
Melihat video tersebut, penggagas gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera mengatakan, "Jika A menang, maka Adzan akan dilarang. Jika B menang, mk tahlil akan di hapus. Ini sama2 hoax yg harus di usut, jgn tebang pilih. Emak2 "adzan" sdh ditangkap. BPN prihatin terhadap hasutan seperti ini. Dan kami tegaskan ini hoax. Kita harus lawan hoax."
Sosok yang berpidato disebut-sebut adalah Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH. Anwar Iskandar. Di dalam video juga terlihat Ketua Tanfidziyah NU Jatim, Marzuki Mustamar. Mereka mendengarkan orasi yang disampaikan Anwar Iskandar.
Kiai Anwar berorasi dan terdengar berapi-api. Orasinya berisi arahan memenangkan Jokowi-Ma'ruf. "Mereka ini akan membuat suatu kekuatan, yang apabila terjadi akan menjadikan Islam mainstream, seperti NU ini, seperti pesantren ini, hanya akan menjadi fosil di masa depan," katanya dalam video.
"Jangan berpikir masih ada tahlil, jangan berpikir masih ada zikir di Istana, jangan berpikir masih ada santri, apabila sampai Kiai Ma'ruf ini kalah. Naudzu billaahi min dzaalik. Panjenengan semuanya masih mau hari santri? Masih ingin zikir berkumandang di Istana? Masih ingin marwah Nahdlatul Ulama dan ahlussunnah wal jamaah berkembang di Indonesia?" tanya Kiai Anwar.
"Masih!" jawab hadirin.
Melihat video tersebut, penggagas gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera mengatakan, "Jika A menang, maka Adzan akan dilarang. Jika B menang, mk tahlil akan di hapus. Ini sama2 hoax yg harus di usut, jgn tebang pilih. Emak2 "adzan" sdh ditangkap. BPN prihatin terhadap hasutan seperti ini. Dan kami tegaskan ini hoax. Kita harus lawan hoax."
Fitnah dan hasutan tak henti2 nya di kobarkan mereka� Emak_Ditektif (@EDitektif) March 18, 2019
Sedih melihat video ini
Seolah mereka yg paling benar dan nyantri
Ampuni kami ya Allah
Berilah kami kekuatan melawan segala bentuk kebathilan di bumi kami tercinta#KartuSaktiPrabowoSandi @prabowo @sandiuno pic.twitter.com/qxzDX6HiKB
Post Comment
Tidak ada komentar