Caleg PSI dan Tommy Soeharto Berebut Kursi Dapil Papua
NUSANEWS - Sisa-sisa pengaruh Orde Baru ternyata masih ada di Papua. Terbukti, Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto masuk jajaran 10 besar caleg dengan elektabilitas tertinggi di daerah pemilihan tersebut. Uniknya, PSI yang merupakan partai pendatang baru dan sangat anti-Orba juga berpeluang merebut kursi.
Survei Y-Publica menunjukkan bahwa sebagian besar dari 10 kursi di Dapil Papua masih jadi milik petahana. Caleg Demokrat Willem Wandik, meraih elektabilitas tertinggi sebesar 8,6 persen.
Disusul selanjutnya oleh Kamaruddin Watubun (PDIP) 8,1 persen, Libert Kristo Ibo (Demokrat) 6,1 persen, Tony Wardoyo (PDIP) 5,8 persen, Muhammad YudiKotouky (PKS) 5,6 persen, dan Elion Numberi (Golkar) 5,1 persen. Ada pula mantan anggota DPR periode 2004-2009 Paskalis Kossay (Golkar) 6,6 persen.
�Tommy Soeharto (Berkarya) dan caleg PSI bersaing memperebutkan kursi pada posisi sepuluh besar,� ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran pers di Jakarta, pada Rabu (20/3).
Sang Pangeran Cendana unggul dengan elektabilitas 4,3 persen. Sedangkan mantan ketua Dewan Adat Papua dan aktivis perdamaian, Sayid Fadhal Alhamdi yang diusung PSI mengejar dengan raihan 3,4 persen.
Sementara itu Robert Rouw yang pindah dari Gerindra ke Nasdem meraih elektabilitas 6,8 persen, menyebabkan Gerindra kehilangan caleg populer di Papua.
�Mereka yang belum menentukan pilihan masih cukup tinggi, mencapai 21,9 persen,� kata Rudi. Ini memberi peluang bagi caleg-caleg petahana maupun pendatang baru untuk memperbesar raihan elektabilitas.
Jumlah responden survei ini adalah 800 orang. Sampel dipilih secara acak bertingkat dari tiap kecamatan di Papua. Margin of error survei 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
SUMBER
Tidak ada komentar