Muazin Kecil Itu Meninggal Karena Granat, Ibunya "Azan Dek, Nggak Kuat Hidup"
![]() |
kumparan |
Pada Selasa (12/2), ia meninggal setelah terkena ledakan granat yang dimasukkan ke dalam kaleng susu. Granat tersebut ditemukan Barok, demikian ia dipanggil, bersama dua temannya saat bermain di Lapangan Menembak Korem 061/SK yang tak jauh dari rumahnya, Minggu (10/2).
Di tempat itulah Barok biasa menghabiskan waktu untuk beribadah. Di antara dua saudara laki-lakinya yang lebih tua, Barok yang memiliki suara bagus melantunkan azan.
�Muazinnya (di musala) si Barok. Dia itu setiap waktu azan, zuhur azan, subuh dia azan di situ,� kenang sang ayah, Abdul Majid, yang tak kuasa menahan tangis pada Jumat (15/2).
Ia mengaku mushola itu selalu ramai dipakai sholat warga sekitar berkat usaha Barok. Putra bungsunya itu selalu mengeluh jika melihat mushola sepi.
�Sampai masjid itu ramai. Pelan-pelan. Ternyata berkat perjuangan dia (Barok),� ujar Abdul. Barok juga kerap mengajak Abdul sholat subuh berjamaah ke mushola.
Setiap kali azan menjelang, Abdul mengaku istrinya, Siti Nurhasanah, teringat Barok saat menjadi muazin.
�Yang paling menyedihkan, ibunya juga kemarin bilang �azan dek, enggak kuat hidup,� ujar Abdul menirukan suara istrinya seperti dilansir kumparan.
Post Comment
Tidak ada komentar