Ma�ruf Amin Sebut Penyebar Hoaks Calon Penghuni Neraka
Kandidat wakil presiden Ma�ruf Amin menyampaikan nasihat tentang penyebaran berita bohong yang banyak di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Mantan Rais Aam Nandlatul Ulama itu menuturkan, ada hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang melarang untuk berbohong. Sebab, lanjutnya, berbohong itu bisa mengakibatkan seseorang masuk neraka.
�Ada hadits berkata, hati-hati kamu jangan berbohong. Karena berbohong itu akan membawa kepada penyelewengan. Dan penyelewengan itu akan membawa kepada neraka. Jadi, bohong itu adalah merupakan calon ahli (penghuni) neraka,� tutur Ma�ruf di Makassar, Rabu (20 Februari 2019) seperti dilansir Viva.
Lebih lanjut, Ma�ruf menuturkan, apabila bohong sudah menjadi sifat seseorang, lalu tidak ditangkal atau ditinggalkan, maka bisa menyebabkan karakter bangsa menjadi rusak.
Oleh karena itu, lanjut Ma�ruf, mesti ada gerakan antihoaks dan harus ada pencegahan agar berita hoaks tidak menyebar lebih banyak lagi.
Dalam masa kampanye, banyak kabar bohong atau hoaks tersebar di media-media sosial ataupun aplikasi pesan di telepon pintar.
Kabar hoaks tersebut dibuat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga, dengan kabar hoaks tersebut, masyarakat menjadi resah.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Mantan Rais Aam Nandlatul Ulama itu menuturkan, ada hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang melarang untuk berbohong. Sebab, lanjutnya, berbohong itu bisa mengakibatkan seseorang masuk neraka.
�Ada hadits berkata, hati-hati kamu jangan berbohong. Karena berbohong itu akan membawa kepada penyelewengan. Dan penyelewengan itu akan membawa kepada neraka. Jadi, bohong itu adalah merupakan calon ahli (penghuni) neraka,� tutur Ma�ruf di Makassar, Rabu (20 Februari 2019) seperti dilansir Viva.
Lebih lanjut, Ma�ruf menuturkan, apabila bohong sudah menjadi sifat seseorang, lalu tidak ditangkal atau ditinggalkan, maka bisa menyebabkan karakter bangsa menjadi rusak.
Oleh karena itu, lanjut Ma�ruf, mesti ada gerakan antihoaks dan harus ada pencegahan agar berita hoaks tidak menyebar lebih banyak lagi.
Dalam masa kampanye, banyak kabar bohong atau hoaks tersebar di media-media sosial ataupun aplikasi pesan di telepon pintar.
Kabar hoaks tersebut dibuat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga, dengan kabar hoaks tersebut, masyarakat menjadi resah.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Post Comment
Tidak ada komentar