Kisah Ayah yang Ikut "Diwisuda", Menggantikan Putrinya yang Baru Meninggal
Namanya Rina Muharrami, mahasiswi Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry, memyelesaikan sidang skripsi tanggal 4 Februari 2019. Tepat keesokan harinya Rina yang menjadi sarjana muda itu berpulang ke Rahmatullah karena sakit.
Wisuda adalah prosesi penyematan gelar sarjana, puncak pencapaian seseorang dalam menempuh pendidikan tinggi. Wisuda dan sarjana adalah anugerah kebanggaan bagi orang tua dari anak mereka.
Orang tua berjuang dan berkorban demi kelanjutan pendidikan anaknya, sementara sang anak berjuang sepenuh hati segenap tenaga merengkuh cita-cita sarjana selayaknya harapan orang tua.
Dan wisuda, sekali Iagi adalah puncak pencapaiannya. Dimana anak dengan bangga mempersembahkan kesuksesan untuk orang tuanya, bersama menikmato kebahagiaan.
Tapi tidak bagi ayah Rina, ia datang mewakili anaknya menjadi sarjana.
"Anakku, hari ini Ayah datang ke acara wisudamu bersama ayah-ayah temanmu yang lain.
Ayah yang lain datang untuk melihat anaknya jadi sarjana, sementara ayah datang untuk menggantikanmu mengambil tanda sarjana dari kampusmu, Nak.
Sebenarnya Kaki ayah tak Iagi kuat, tapi ayah tegapkan langkah menaiki anak tangga untuk maju mengambil ijazahmu. Hari ini ayah berdiri di depan teman-temanmu," begitu tutur sang ayah seperti dilansir laman UIN Arraniry.
Wisuda adalah prosesi penyematan gelar sarjana, puncak pencapaian seseorang dalam menempuh pendidikan tinggi. Wisuda dan sarjana adalah anugerah kebanggaan bagi orang tua dari anak mereka.
Orang tua berjuang dan berkorban demi kelanjutan pendidikan anaknya, sementara sang anak berjuang sepenuh hati segenap tenaga merengkuh cita-cita sarjana selayaknya harapan orang tua.
Dan wisuda, sekali Iagi adalah puncak pencapaiannya. Dimana anak dengan bangga mempersembahkan kesuksesan untuk orang tuanya, bersama menikmato kebahagiaan.
Tapi tidak bagi ayah Rina, ia datang mewakili anaknya menjadi sarjana.
"Anakku, hari ini Ayah datang ke acara wisudamu bersama ayah-ayah temanmu yang lain.
Ayah yang lain datang untuk melihat anaknya jadi sarjana, sementara ayah datang untuk menggantikanmu mengambil tanda sarjana dari kampusmu, Nak.
Sebenarnya Kaki ayah tak Iagi kuat, tapi ayah tegapkan langkah menaiki anak tangga untuk maju mengambil ijazahmu. Hari ini ayah berdiri di depan teman-temanmu," begitu tutur sang ayah seperti dilansir laman UIN Arraniry.
Kisah haru seorang ayah yang menggantikan posisi putrinya dihari wisuda karena sang putri telah meninggal dunia beberapa minggu sebelum hari H pelaksanaan wisudanya. ??#SungkemSamaIbu #ThePowerOfEmakEmak pic.twitter.com/Ie1ec6Cq7K� Yulizar (@yulizaradexo) February 27, 2019
Tidak ada komentar