Ketimpangan Hukum Indonesia Wajib Dikritisi
Oleh : Rizkya Amaroddini
(Mahasiswi STEI Hamfara)
Mediaoposisi.com- Sekretaris Jenderal Ahmad Muzanimenyatakan penetapan tersangka Slamet dan Ahmad Dhani adalah bentuk keadilan yang menunjukkan penegakan hukum sudah berat sebelah. Sebelum itu, di sisi lain pihaknya juga sudah beberapa kali melaporkan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin ke polisi. Namun belum atau bahkan tidak ada yang ditindaklanjuti.
"Sementara mereka sepertinya tim baik-baik, bersih tidak ada kesalahan. Laporan kami dianggap tidak ada bukti hukum. Ini namanya berat sebelah," tuturnya.
"Sementara mereka sepertinya tim baik-baik, bersih tidak ada kesalahan. Laporan kami dianggap tidak ada bukti hukum. Ini namanya berat sebelah," tuturnya.
Fakta kali ini sungguh memuakkan. Saya tidak mendukung paslon 01 maupun 02. Tetapi yang perlu kita nilai adalah Keadilan sekarang tidak terwujud. Mereka para pemilik modal dengan gencar menarik kalangan dari pihak kepolisian, pengadilan dan kejaksaan. Jelas untuk melindungi diri dan menjatuhkan lawan.
Berlomba-lomba menunjukkan kedisplinan hukum yang di tegakkan, ironisnya menunjukkan kebusukan dalam kepolisian, pengadilan maupun kejaksaan yang mudah di kendalikan para pemilik modal. Jika keadilan ingin di wujudkan seharusnya harus netral bukan memihak.
Oke keadilan memang harus di tegakkan tidak memandang dia tokoh masyarakat, artis, maupun presiden. Namun itu hanya sebuah wacana. Wajar jika ada statement hukum tumpul ke atas dan runcing ke bawah, memang cocok di sematkan pada Rezim saat ini.
Bagaimana bisa keadilan terwujud jika orang di dalam memiliki kepentingan pribadi yakni mengisi kantong dengan pundi-pundi uang. Penangkapan orang-orang kritis juga di lakukan guna membungkam analisis tajam mereka terhadap Negeri ini.
Ini kah yang dapat kita harapkan ? Jatuh terpuruk terus di rasakan bukan hanya saya tapi kalian akui saja bro,sis. Justru perlu di pertanyakan jika anda sebagai rakyat tidak merasakan kedzoliman di Indonesia. Buka mata buka pikiran bro,sis.
Menyuarakan seperti ini bukan benci terhadap paslon maupun orang-orang yang berkepentingan saat ini. Bukan memberikan berita hoax, suara kritis itu ada karena kebijakan dan keadilan yang mendzolimi rakyat.
Kritik yang ada itu wujud kasih sayang terhadap Negeri ini dan seluruh rakyat. [MO/ra]
Post Comment
Tidak ada komentar