Haul Gus Dur, AHY Soroti Politik Caci Maki di Indonesia
Putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono menyayangkan alam demokrasi di Indonesia saat ini penuh dengan kata-kata kasar yang tidak patut. Agus menyampaikan itu usai menghadiri haul atau peringatan wafat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Ciganjur, Jumat (21/12).
Menurut Agus wajah politik Indonesia yang demikian jauh dari nilai-nilai edukasi politik yang seharusnya diberikan kepada masyarakat.
"Bahwa akhir-akhir ini kita tahu politik kita menjadi sangat kasar, saling melempar caci-maki. Padahal ini negara kita sendiri, saudara kita sendiri," ujar Agus.
Agus juga menyoroti bagaimana kekuatan media sosial dapat memengaruhi perdebatan di masyarakat melalui kabar palsu atau hoaks. Ia berharap hal-hal tersebut tak sampai merusak kesatuan bangsa.
"Saya juga Demokrat ingin sekali menjalankan politik yang beradab dan penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan tadi," imbuhnya.
Agus menghadiri haul Gus Dur dengan mengenakan setelan jas, sarung, dan peci. Di kediaman keluarga Gus Dur itu Agus terpantau satu-satunya sosok dari tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang hadir.
Agus menyebut nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur tetap relevan sebagai acuan dalam berpolitik hari ini. Salah satunya adalah nilai pluraslisme yang menurutnya patut ditiru tiap generasi yang akan datang.
"Tentunya yang paling kita ingat selamanya ialah nilai-nilai pluralisme yang beliau ajarkan bagi masyarakat Indonesia yang sangat majemuk dan ini harus kita turunkan dari generasi ke generasi berikutnya," pungkas Agus.
Selain Agus, ada pula tokoh nasional lainnya seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Mahfud MD, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hingga KH Maimun Zubair dan Habib Abu Bakar al-Attas.
Gus Dur wafat hampir sembilan tahun lalu pada 30 Desember 2009. Haul Gus Dur rutin dilakukan setiap tahun dengan mengundang sejumlah tokoh besar dan membahas tema-tema tertentu.
Tema Haul Gus Dur kali ini mengangkat "Yang Lebih Penting dari Politik adalah Kemanusiaan". Tema itu menanggapi situasi terkini politik di Indonesia yang kian panas jelang Pemilu 2019. (CNN).
Tidak ada komentar