Wah Ternyata Program "Satu Harga BBM di Papua" yang Dijanjikan Jokowi, Belum Dikaji oleh ESDM
POS-METRO.COM - Janji Presiden Jokowi yang telah disampaikan kepada masyarakat Papua untuk membuat harga BBM menjadi satu harga atau seragam ternyata belum dikaji secara teknis mengenai struktur biaya yang harus dikeluarkan korporasi dalam hal ini PT Pertamina (Persero).
Untuk itu, dalam waktu dekat Pertamina akan membahas permasalahan tersebut dengan Kementerian ESDM. Sejauh ini kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Teguh Pamudji, belum ada subsidi khusus yang dianggarkan pemerintah untuk menutupi tingginya biaya operasi distribusi BBM di provinsi Papua.
�Hari Jumat besok itu, jam 9.00 Direksi Pertamina mau datang ke sini (Kementerian ESDM) membicarakan masalah itu, karena akan lapor beberapa hal, rasanya, ada kebijakan mengenai hal itu,� tuturnya, Kamis (20/10)
Namun walau belum dikaji secara pembiayaan, Teguh merasa kebijakan menyelaraskan harga BBM di Papua perlu diapresiasi demi terwujudnya keadilan bagi masyarakat Papua untuk mendapatkan BBM dengan harga yang berkeadilan.
�Memang belum berbicara soal cost yang kemudian timbul sebagai akibat dari pak Jokowi ingin harga seragam, tapi perlu kita sambut bahwa baru dalam sejarah loh, harga itu bisa sama,� tandasnya.
Sebelumnya, dalam kunjungan kerja ke Yahukimo, Papua, Presiden Jokowi mencanangkan program BBM Satu Harga di Papua dan Papua Barat, ia selalu mendapat informasi mengenai tingginya harga BBM di Papua.
Kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di Papua dan Papua Barat yang dicanangkan Capres 2019 diusung Partai Golkar tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Saat meresmikan kebijakan satu harga BBM, Presiden menyinggung soal ketidakadilan bagi masyarakat Papua yang selama ini terus dibiarkan.
Sebab, tak seperti di Papua, sudah puluhan tahun masyarakat yang berada di Indonesia bagian barat dan tengah sudah menikmati harga BBM yang sama.
�Harganya seperti yang sekarang, contoh Rp6.450 per liter, sedangkan sudah berpuluh-puluh tahun di Papua harganya dari 50 ribu rupiah per liter, ada yang Rp60 ribu per liter, sampai Rp100.000 per liter. Bayangkan,� ujar Presiden. [akt]
Tidak ada komentar