Breaking News

Di Papua Jokowi Terpleset di Pesawat.

Di Papua Jokowi Terpleset di Pesawat.

POSMETRO INFO - Presiden Joko Widodo terpeleset ketika meniti tangga untuk mencapai sayap pesawat Air Tractor AT-802 di Bandara Nop Goliat Dekai, Yakuhimo, Papua, Selasa (18/10) siang. Namun Jokowi tak sampai jatuh karena tangannya memegangi anak tangga bagian atas.

Momen itu sempat mengagetkan Ibu Negara Iriana Jokowi, para menteri yang menyertai Jokowi dan tentu saja Paspampres. Namun Jokowi tak mundur. Sesaat kemudian dia meniti kembali anak tangga hingga bisa berdiri di permukaan sayap pesawat.

Jokowi lalu menuju kokpit dan berbincang dengan pilot dan melihat-lihat kokpit. Aksi Jokowi naik ke sayap dilakukan setelah pilot pesawat AT-802 beranjak dari sayap dan masuk ke kokpit. Saat itulah, Jokowi mendekati tangga tegak lurus yang berujung pada bidang datar sayap.

Namun, rupanya kaki Jokowi kurang mantap menapak anak tangga bagian bawah sehingga sempat terpeleset.

Pesawat Air Tractor AT-802 adalah pesawat pengangkut bahan bakar. Pintu sekaligus jendela kokpit pesawat itu terletak tepat di atas sayap. Permukaan sayap itu sekaligus menjadi tempat transit bagi pilot ataupun awak pesawat yang akan masuk ke kokpit ataupun akan turun ke landasan.

Pemeriksaan pesawat Air Tractor AT-802 merupakan bagian dari kegiatan Presiden Jokowi Jokowi mencanangkan bahan bakar minyak (BBM) satu harga untuk wilayah Papua dan Papua Barat. Lewat program ini, harga BBM di wilayah pesisir Papua tidak akan berbeda dari harga BBM di pedalaman Papua.

Kelahiran kebijakan satu harga BBM di Papua tak lepas dari keprihatinan Jokowi atas harga BBM di Papua yang sangat timpang. "Di Jawa hanya Rp 7.000 per liter, di sini ada yang sampai Rp 100 ribu per liter. Di Wamena Rp 60.000 hingga Rp 70.000 per liter," katanya.

"Tidak bisa seperti itu. Kalau di wilayah barat dan tengah Rp 7.000, ya di sini (Papua) harganya juga sama," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi menuturkan, untuk menyamakan harga BBM di Papua dan Papua Barat dengan wilayah lain di Indonesia memang bukan pekerjaan tidaklah mudah. "Dirut Pertamina menyampaikan ke saya kalau harga Rp 7.000 per liter maka ruginya banyak," kata Presiden.

Presiden Jokowi kemudian meminta kepada Dirut Pertamina untuk mencari solusi agar segera diwujudkan harga yang sama untuk BBM di seluruh wilayah tanah air.

Presiden menggambarkan bahwa masalah satu harga, bukanlah masalah untung rugi, tapi dengan adanya kesamaan harga pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Harganya harus sama dan diharapkan akan ada pergerakan ekonomi di sini (Papua). (Pasokan) listrik berlebih, harga BBM sama maka akan terjadi pergerakan ekonomi," kata Jokowi.[tribun

Tidak ada komentar