KAYA DAN MASUK SURGA
Jika saya membahas cara jadi orang kaya dan masuk surga, kemungkinan besarnya follower saya bisa jadi banyak berlipat-lipat. Kenapa? Karena dua hal ini memang paling cocok dengan hasrat ego manusia. Dengan mind programming dan gimmick yang seperlunya, pasti lumayan jumlah orang yang ikut hanyut terpesona. Pada dasarnya, memang lebih mudah membohongi manusia ketimbang membuat manusia mengerti kebenaran.
Tapi saya lahir bukan untuk hal seperti itu. Tugas saya itu menyayat-nyayat ego manusia, dan membongkar ilusi yang kadung tertanam di pikiran hingga bercokol di subconscious dan unconscious mind. Kata-kata dan perilaku saya bisa menyakitkan bagi sebagian orang, yang berharap egonya dimanjakan. Tapi saya tak peduli dengan protes orang-orang yang egonya meronta. Maka follower saya sebenarnya sedikit, lebih banyak yang kabur karena gak tahan. Dan akan saya buat manuver lagi untuk menyaring yang masih ada.
Menjadi kaya itu hanya menarik untuk sang ego. Sementara sang jiwa sebenarnya merindukan kebahagiaan. Faktanya, kekayaan dalam artinya banyaknya kepemilikan uang dan asset, tidak menjamin kebahagiaan. Fakta lainnya, kebanyakan orang yang disebut kaya itu, karena punya gaya hidup aduhai, lazimnya juga punya banyak hutang. Mereka terlihat kaya dengan menanggung beban hutang. Yang benar-benar kaya, yang ada di puncak piramida keuangan dunia, sangatlah sedikit. Mereka tak punya hutang karena merekalah yang mencetak uang untuk dihutangkan kepada orang-orang yang ingin kaya.
Kenyataan uniknya, ada juga yang menjadi agak kaya dengan memanfaaatkan keculunan orang-orang yang ingin kaya. Orang-orang culun itu menganggap bertemu dengan orang yang benar-benar kaya dan rela menghabiskan tabungan untuk dapat "resep bagaimana menjadi kaya". Padahal resepnya ya itu:" Pintar membujuk Anda agar memindahkan uang Anda ke rekeningnya, dengan iming-iming Anda ikut menjadi kaya." Demikianlah untungnya orang pintar dan derita orang culun.
Sama halnya dengan janji masuk surga yang tak bisa diverifikasi. Banyak orang menjadi kaya bahkan punya kekuatan politik dengan menebar janji masuk surga kepada orang-orang culun. Tentu saja surga yang diomongkan belum pernah dialami oleh orang-orang yang memberi janji.
Kenyataannya adalah, rancangan agung setiap orang dalam hal finansial itu berbeda-beda. Tidak semua orang berjatah punya tabungan di atas 1 miliar. Tidak semua orang berjatah jadi pengusaha dengan karyawan ribuan orang. Tidak semua orang juga berjatah jadi CEO yang digaji 200 juta sebulan. Ada orang yang jatahnya memang jadi tukang bakso di pinggir jalan, atau jadi tukang sapu di komplek perumahan, atau jadi karyawan sampai pensiun..
Semua orang hanya perlu menjadi yang
terbaik
sesuai dengan jatah dirinya. Soal bahagia, itu bisa diraih oleh siapapun dengan jabatan apapun dan tabungan berapapun. Yang pasti, hukum kosmiknya, saat medan energi Anda selaras karena hati dan jiwa Anda murni, Anda pasti dianugerahi satu paket kenyataan: kecukupan finansial sesuai jatah + kebahagiaan. Dan tidak ada jalan lain untuk mencapai itu kecuali jalan keheningan yang kadang disertai dengan proses menyayat-nyayat ego. Anda gak akan bahagia meski sedang kaya raya, jika Anda sombong dan bangga dengan uang yang Anda punya.Bahagia pada saat ini yang tak tergantung pada kondisi eksternal, tak tergantung pada jumlah tabungan dan dinamika finansial, itulah sebenarnya surga yang nyata. Itu lagi lagi hanya bisa diraih dengan jalan hening yang meluruhkan ego. Jika seseorang malah jadi penuh ilusi di pikirannya, apalagi jiwanya dijerat demit baik yang lokal maupun impor, sorga yang nyata itu semakin menjauh.
https://www.facebook.com/s.h.dewantoro
Tidak ada komentar