Canda Tawa Jadi Tangisan Histeris, Anak TK Meninggal setelah Main Perosotan di Kolam Renang
Suasana gembira di lokasi wisata kolam renang berubah menjadi teriakan histeris dan tangisan.
Seorang anak TK meninggal dunia dan satu orang lagi mengalami luka dan harus dirawat intensif di rumah sakit.
Anak TK berinisial PN meninggal dunia saat sedang main air di Wisata Bajak Laut Gresik pada Rabu (20/10/2021) siang.
Sedangkan temannya, AD kini harus menjalani perawatan intensif dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan
Korban meninggal dunia di wahana perosotan berbentuk gurita.
Korban saat itu bermain bersama temannya satu rombongan Taman Kanak Ahmad Jaya Desa Cangkir, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro.
Bocah TK asal Bojonegoro meregang nyawa tepat di depan perosotan gurita di Wisata Bajak Laut, Kecamatan Bungah, Gresik.
Keceriaan berujung musibah itu terjadi pada Rabu (20/10/2021) siang sekitar pukul 13.00 Wib.
Dua korban yang berasal dari rombongan anak-anak tersebut mengalami luka di tengah kolam dengan kedalaman 40 sentimeter, tepatnya di depan perosotan.
Diduga kuat, korban baru saja meluncur dari perosotan tersebut. Satu persatu anak-anak keluar dari kolam.
Kedua bocah itu adalah PN dan AD langsung dirujuk ke rumah sakit.
"Dalam perjalan ke RS Mabarrot Bungah PN meninggal dunia. Sedangkan AD usai dari RS Mabarrot Bungah langsung dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan," terang Kapolsek Bungah, AKP Sujiran, Kamis (21/10/2021).
Petugas dari Polsek Bungah langsung mendatangi lokasi kejadian. Air kolam renang tersebut dalam kondisi 'butek' atau keruh. Polisi melakukan olah TKP.
Menggali keterangan dari saksi yang berada di lokasi kejadian. Kemudian saksi menunjukkan lokasi musibah yang merenggut korban jiwa.
"Lokasinya di kolam renang depan perosotan," kata dia.
Petugas langsung memasang garis polisi di pintu masuk wisata dan wahana kolam renang.
Sujiran menerangkan, keluarga korban membuat surat pernyataan menerima kematian anaknya sebagai musibah.
Surat tersebut diketahui Kepala Desa Cengkir, Kecamatan Kepuhbaru, Kabupaten Bojonegoro.
Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan seluler, Zainudin pemilik wisata Bajak Laut mengaku tidak mengetahui pasti peristiwa itu.
Karena saat kejadian, ia tidak berada di lokasi.
Ia berdalih kematian korban bukan karena tenggelam.
"Mungkin saja terpeleset, karena posisi di kolam anak airnya hanya 40 cm," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya kepada awak media, Rabu (20/10/2021) malam.
Korban PN langsung dibawa menuju rumah duka di Kecamatan Kepuhbaru, Kabupaten Bojonegoro.
Tiket masuk korban saat masuk ke Wisata Bajak Laut Bungah itu menjadi barang bukti.
Tidak ada komentar