KSPI Minta Buruh Siapkan Pelantikan Prabowo sebagai Presiden
Ketua Majelis Nasional Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Didi Supriadi meminta para buruh mempersiapkan pelantikan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, sebagai Presiden RI terpilih 2019-2024. Padahal, Komisi Pemilihan Umum belum menetapkan pemenang dalam pilpres 2019 ini.
Mulanya, Didi meminta para buruh untuk menghadiri pelantikan anggota legislatif yang berasal dari kalangan buruh. "Begitu juga kita harus mempersiapkan untuk mengiring pelantikan presiden kita yang baru. Siapakah presiden kita? (massa menjawab Prabowo Subianto). Alhamdulillah," kata Didi dalam rapat akbar peringatan Hari Buruh di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019.
Didi menuturkan, May Day tahun ini merupakan peringatan yang terindah dan terhebat sepanjang masa. Sebab, May Day 2019 ditandai dengan kehadiran presiden yang baru. "Tahun 2019 ini adalah titik bangkitnya kaum buruh dimana kaum buruh bukan hanya punya presiden baru, tapi juga punya anggota legislatif baik di DPR maupun DPRD," ujarnya.
KSPI sebelumnya mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019-2024. Dukungan itu disampaikan Presiden KSPI Said Iqbal dalam peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2018. Dukungan diberikan setelah Prabowo sepakat menandatangani kontrak politik yang berisikan sepuluh tuntutan buruh dan rakyat alias Sepultura.
Dalam kontrak itu termaktub bahwa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Organisasi Serikat Pekerja, organisasi buruh, pekerja honor, pedagang kaki lima, dan organisasi gerakan sosial lainnya berjanji mendukung Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
Saat ini, penghitungan suara untuk pilpres masih berlangsung. Hasil real count pilpres 2019 oleh KPU sampai hari ini, Rabu, 1 Mei 2019, per pukul 15.00 WIB menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, unggul 55,98 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga 44,02 persen.
Perolehan suara tersebut berdasarkan data dari 484.908 TPS yang masuk ke Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU. Sehingga, data yang masuk ke Situng KPU telah mencapai 59,61 persen dari 813.350 TPS di Indonesia.[tmp]
Tidak ada komentar