Jeritan Terakhir Suami Sebelum Tewas, Istri Setia Kirim WA Meski Tak Akan Dibalas: Mama Rindu Papa
Hati siapa yang tak hancur saat ditinggal wafat orang tercinta untuk selama-lamanya.
Kesedihan inilah yang dirasakan istri bernama Nornazliatul Aqilah Nazri (26) atas meninggalnya sang suami, Mohamad Faizal Mohd Zohir (28).
Sang suami meninggal dunia dalam tragedi banjir bandang di di Yan, Kedah Malaysia, 18 Agustus 2021 lalu.
Suami Nornazliatul Aqilah Nazri menjadi satu dari enam korban tewas yang sempat hanyut dibawa arus banjir bandang.
Dikutip dari Mstar.com Rabu (6/10/2021), pasca sebulan lebih suami meninggal, Nornazliatul Aqilah Nazri masih ingat betul jeritan suami sebelum hanyut ditelan banjir bandang.
Pesan-pesan terakhirnya dari sang suami pun masih tertera di layar ponselnya.
Diakui Nornazliatul, beberapa jam sebelum kejadian, ia dan suami sempat berkirim pesan via WhatsApp.
Sang suami pun sempat mengirim video arus deras yang tengah membanjiri rumah majikan tempatnya bekerja.
"Video terakhir yang dikirim almarhum suami, sebelum banjir bandang turun, video terakhir pukul 16.55," tulis Nornazliatul.
Ketika Nornazliatul membalas pesan tersebut menanyakan kondisinya, pesan terakhirnya itu tak dibalas.
Panik, Nornazliatul pun mencoba menelpon sang suami.
Namun Nornazliatul hanya sempat mendengar kata halo dan jeritan suami kemudian sambungan itu terputus.
"Halo, tidaak, toloong," teriak suami terakhir kalinya, sambil meminta tolong.
Situasi semakin panik, Nornazliatul pun mencoba menghubungi majikan sang suami seperti yang ia lakukan sebelum-sebelumnya, tapi gagal.
Di saat itulah perasaan Nornazliatul sudah mulai merasakan firasat tak enak.
Ternyata benar, tak lama kemudian, jenazah majikan sang suami telah ditemukan.
Setelah itu, jenazah sang suami Mohammad Faizal juga ikut ditemukan.
"Bila tak dapat call suami, saya coba hubungi majikannya, tapi kali ini juga gagal.
Waktu itu perasaan saya sudah tak enak hingga dapat kabar mayat Ahmad (majikan) ditemukan di hari yang sama.
Hari Kamis, saya ke Titi Hayun tunggu operasi pencarian dan sampailah saya dipanggil untuk identifikasi mayat." ungkap Nornazliatul, dilansir dari MStar.
Begitu melihat langsung suami yang sudah terbujur kaku, Nornazliatul langsung menangis histeris.
Ia tak menyangka sang suami menjadi korban yang tewas akibat banjir bandang.
"Saya menggigil satu badan," ungkap Nornazliatul.
Diakui Nornazliatul, sang suami sebenarnya bekerja bersama ayahnya.
Namun saat kejadian, sang ayah mertua sedang izin lantaran proses pemulihan operasi usus.
Kini sang ayah mertua benar-benar merasakan kehilangan putranya tersebut.
Setiap kali mendengar suara hujan lebat, Nornazliatul mengaku merasa trauma.
Kepada Mstar, meski sudah sebulan lebih musibah itu terjadi, Nornazliatul mengaku masih rajin kirim pesan WhatsApp kepada almarhum suaminya.
Hal itu disebutkan Nornazliatul untuk ungkap rasa rindu.
"Setiap hari saya kirim pesan ke nomor WA dia, walaupun saya tahu tak ada yang baca dan balas," ucap Nornazliatul.
Lantas, pesan-pesan tersebut pun diperlihatkan Nornazliatul.
"Papa, rindunya.. Papa balik lah.
Mama pengen peluk papa, cium papap, minta ampun dekat papa."
"Papa, mama rindu papa samgat.
Mama harap papa tunggu mama dan anak-anak disana.
Nanti kita jumpa disana ya," tulis Nornazliatul
Kini selepas sang suami tiada, Nornazliatul mengaku hanya kedua anaknya yang menjadi sumber kekuatan.
Anak pertama Nornazliatul juga sempat mencari ayah mereka yang tak kunjung pulang kerja.
Namun saat tahu sayang ayah sudah meninggal, bocah laki-laki ini setiap malam meminta diajarkan membaca doa untuk mendiang ayah tercinta.
"Waktu awal memang mereka ( 2 anak Nornazliatul) mencari-cari, tapi dia dah tahu papanya sudah dikubur.
Dia kata dekat surga, tiap malam suruh diajari baca doa untuk papa.
Sekarang memang anak-anak saja yang menguatkan saya. Saya hanya pikrkan masa depan mereka." kata Nornazliatul.
Sementara itu, Nornazliatul rupanya tengah meminta bantuan banyak orang untuk bisa menemukan kembali motor peninggalan sang suami.
Ketika motor itu berhasil ditemukan, Nornazliatul mengaku ingin barang itu jadi kenang-kenangan untuk anak-anaknya kelak.
"Motor itu motor ayah saya, tapi sejak menikah 25 Desember 2015 mendiang suami yang memakai motor itu.
Saya ingin sekali motor disimpan untuk kenang-kenangan anak.
Saya akan tunjukkan pada mereka inilah motor yang sering dipakai papa mereka keluar untuk mencari rezeki." kata Nornazliatul penuh harap.
Tidak ada komentar